Prinsip DAP Pada Pembelajaran PAUD

     Kegiatan pembelajaran dengan model DAP memiliki prinsip antara lain adalah perkembangan pada aspek tertentu mempengaruhi perkembangan pada aspek lain”. Pada dasarnya, perkembangan salah satu aspek pada individu akan mempengaruhi perkembangan aspek lainnya. Sebagai contoh, perkembangan bahasa akan mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak. Kemampuan berbahasa pada diri seorang anak akan menyebabkan anak akan mudah berkomunikasi, berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Kemampuan ini akan memberikan efek pada perkembangan sosial emosional anak.

    Papalia (2009: 12) menyatakan bahwa pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas sensoris, ketrampilan-ketrampilan motorik serta kesehatan merupakan bagian dari perkembangan fisik dan dapat mempengaruhi ranah perkembangan lainnya. Papalia mencontohkan seorang anak yang sering mengalami infeksi pada telinga bisa menghambat perkembangan bahasanya dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki masalah pada telinganya. Perkembangan dan stabilitas kemampuan mental seperti belajar, memperhatikan, mengingat, menggunakan bahasa, berpikir, bernalar dan kreatif akan membentuk perkembangan kognitif. Peningkatan dan kemunduran kognitif sangat terkait dengan faktor-faktor fisik, emosiobal dan sosial. Kemampuan berbicara pada seseorang juga bergantung pada perkembangan fisik terutama mulut dan otak, sehingga seorang anak yang perkembangan bahasanya cepat matang, maka cenderung memunculkan reaksi positif dari orang lain dan memperoleh penghargaan dirinya. Demikian halnya menurut Laura E. Berk (2009: 4) yang menyatakan bahwa setiap domain perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh domain perkembangan yang lainnya. Sebagai contoh : kemampuan motorik anak, seperti meraih, duduk, merangkak dan berjalan, berkontribusi besar terhadap kemampuan bayi dalam memahami lingkungannya. Ketika bayi berpikir dan bertindak lebih kompeten, guru atau orang tua dapat merangsang mereka melalui permainan, bahasa, dan ekspresi.

Salah satu prinsip DAP yang lainnya adalah anak dapat belajar dan berkembang dengan baik apabila ia merasa aman di satu sisi dan nyaman secara psikologis di sisi yang lain. Prinsip ini didasarkan pada hierarki kebutuhan yang disampaikan Maslow yaitu kebutuhan rasa aman. Selain kesehatan fisik, anak membutuhkan rasa aman dan nyaman yang merupakan kebutuhan psikisnya. Anak memerlukan rasa aman baik jasmaninya maupun psikisnya. 
Agar anak dapat tumbuh sehat secara fisik maupun psikis (jiwa), jika semua kebutuhan dasarnya perlu dipenuhi mulai dari kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan dan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang dan kebersamaan, kebutuhan akan penghargaan sampai dengan kebutuhan akan perwujudan diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut saling mempengaruhi dan saling menentukan, dalam arti bahwa kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah tingkatnya harus terpenuhi sebelum kebutuhan-kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi dapat dipenuhi (Conny Semiawan, dkk, 1992: 12).
Di sekolah, tanpa disadari guru kadang-kadang menyebabkan anak merasa dirinya tidak aman, antara laind engan ucapan-ucapan guru sehubungan dengan perilaku dan prestasi anak, hukuman-hukuman yang diberikannya yang bersifat meremehkan anak. Jika guru lebih sering mengkritik daripada memuji anak, anak akan merasa cemas dan kecemasan ini mempunyai dampak kurang baik terhadap prestasinya. Kalau anak harus sering mendengar ucapan seperti “kamu bodoh, malas, tolol. Kamu tidak pernah melakukan sesuatu dengan baik” dan ungkapan sejenisnya, maka lama kelamaan anak akan percaya bahwa ia memang bodoh dan malas. Guru bermaksud mendorong anak untuk berprestasi yang lebih baik, tetapi akibatnya justru sebaliknya, anak menjadi cemas (tidak aman), menjadi tegang, kurang memusatkan perhatian dan tidak dapat berprestasi baik. Lama kelamaan, anak kehilangan untuk belajar. Oleh karena itu, program pendidikan bagi anak tidak hanya menyediakan pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi tetapi juga perlu memberikan pelayanan yang komprehensif yang meliputi pelayanan fisik, mental dan pelayanan sosial.
Previous
Next Post »